Senin, 07 Oktober 2013

BAB I LATAR BELAKANG



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                         
1.1.            Latar Belakang Masalah
Masalah remaja selalu menarik perhatian, baik dikalangan orang tua, guru, pemuka agama dan masyarakat pada umumnya, karena remaja adalah masa-masa transisi yang mengantarkan seseorang dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini seseorang mengalami perubahan cepat dalam berbagai aspek dirinya, tubuhnya bertumbuh dari dalam dan luar, kecerdasan kepribadian dan kemasyarakatan yang disertai dengan pengaruh-pengaruhnya, dan disetiap perubahan yang harus segera dihadapi dengan penyesuaian diri.
Kenakalan remaja dalam salah satu masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang, perilaku menyimpang dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial, tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan lain-lain. Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot.
Kenyataan telah menunjukkan bahwa perubahan zaman di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan (IPTEK) ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengakibatkan perubahan sosial, dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, transportasi dan media informasi membuat perubahan masyarakat semakin melaju dengan cepat. Dalam menghadapi situasi yang demikian remaja sering kali menyerap sesuatu dengan mentah-mentah, yang pada akhirnya tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai moral,norma agama, norma sosial serta aturan hidup dimasyarakat oleh karena itu remaja akan cenderung mempunyai tingkah laku yang tidak wajar dalam arti melakukan tindakkan yang tidak pantas.
            Faktor pemicu lainnya adalah gagalnya remaja melewati masa transisinya, dari anak kecil menjadi dewasa, dan juga karena lemahnya pertahanan diri terhadap pengaruh dunia luar yang kurang baik.
Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.
            Perilaku yang ditampilkan dapat bermacam-macam, mulai dari kenakalan ringan seperti membolos sekolah, melanggar peraturan-peraturan sekolah, melanggar jam malam yang orangtua berikan, hingga kenakalan berat seperti perkelahian antar geng, penggunaan obat-obat terlarang, dan sebagainya.

1.2.            Rumusan Masalah
·         Bentuk-bentuk dari kenakalan remaja
·         Faktor apa saja yang melatar belakangi timbulnya kenakalan remaja
·         Langkah-langkah penanggulangan terhadap fenomena kenakalan remaja yang dilakukan pihak-pihak terkait, baik keluarga maupun pemerintah, dll.

1.3.            Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dimaksud di sini adalah gambaran ideal atau harapan  yang ingin dicapai dalam penelitian yang mungkin juga  sesuai dengan keinginan banyak pihak dan setidaknya ada beberapa tujuan diantaranya :
·         Mengetahui seberapa kuat pengaruh dari orang tua, guru, peran masyarakat, dan media dalam pendidikan moral, maupun dalam membimbing anak menuju penumbuhan karakter dalam membentuk kepribadian para remaja.
·         Mengetahui seberapa kuat efek pergaulan dalam kehidupan para remaja.
·         Memberi motivasi kepada orang tua, guru, peran masyarakat, dan media pendidikan  dan para pembaca pada umumnya supaya lebih melibatkan diri dalam usaha penumbuhan karekter yang baik untuk generasi bangsa.

1.4.            Tipe Penelitian
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan tipe penelitian eksploratif, karena dengan jenis tipe eksploratif ini penulis dapat mengembangkan hipotesis sebelumnya, dan dikarenakan data bisa  diperoleh langsung dari key informant dan data sekunder lainnya.
1.5.            Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan pengumpulan data atau dalam melakukan penelitian penulis menggunakan pendekatan Kualitatif dengan Metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini. Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya
Pemilihan pendekatan ini dengan alasan dikarenakan pendekatan kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam (verstehen), penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir, dengan Tujuan penelitian berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. Kemudian penulis ingin mempelajari masalah-masalah dalam suatu masyarakat, juga hubungan fenomena kenakalan remaja dengan pengaru-pengaruhnya dalam masyarakat, dan membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar